Nidji merilis double album ‘Liberty Victory’(2012), berisi full album Liberty, 5 lagu baru album Victory dan 3 lagu versi remix. Di akhir Juli, Nidji yang masih terdiri dari Giring (vokal), Rama dan Ariel (gitar), Adri (drum), Andro (bass), dan Run-D (kibor) merilis album yang dipasarkan secara internasional ini. Sebuah terobosan yang berani mengingat kondisi penjualan fisik yang sedang lesu.
Giring, vokalis Nidji, menjelaskan latar belakang di balik pembuatan album ‘Liberty Victory’ ini, “Konsep album ‘Liberty Victory’ sebetulnya tercetus ketika Pak Gumilang Ramadhan (Musica Studio’s) menawarkan Nidji untuk merilis lima lagu baru berbahasa Inggris di Australia. Tawaran ini datang kira-kira di akhir tahun 2010 sebelum kita menyiapkan album ke-4 kita. Lima lagu ini sepertinya saying banget jika hanya dirilis di Australia. Oleh karena itu saya memutuskan bagaimana kalau kita buat double albumyang dirilisnya satu persatu. Karena Radiohead pernah mencobanya dengan album ‘Kid A’ dan ‘Amnesiac’.”
Double album yang merupakan mimpi Nidji akhirnya tercapai akibat bantuan produser ternama Steve James dari Rockinghorse Studios yang pernah menangani album The Sex Pistols serta The Jam. Proses rekamannya berlangsung di The Alley Studio. Engineer oleh Sam Hannan dan mastering dilakukan oleh Tony Mantz di Jack The Bear Studio. Nama album sendiri datang dari standarisasi Nidji bahwa setiap nama album mereka harus memiliki doa dan arti yang kuat. ‘Liberty Victory’ adalah judul yang kuat dan di saat bersamaan merefleksikan impian mereka.
Ada kesegaran yang berani ditonjolkan Nidji lewat lagu “Hold Up”, “Party Kids”, “Kanye”, “Simple Man” serta “Liberty Victory”. Simak bagaimana Giring memainkan vokalnya dengan unik di lagu “Kanye”, atau bagaimana gempita kesegaran di lagu “Party Kids” yang penuh dengan groove. Sementara “Simple Man”dan “Hold Up” adalah lagu ballads khas Nidji. Kedua lagu ini memiliki intro yang manis dan mengena. Sementara komposisi “Liberty and Victory” adalah lagu pesta kemenangan untuk Nidji, menghentak dan bertenaga.
Ariel, gitaris Nidji, sendiri mengatakan bahwa proses rekaman di Australia menjadi sesuatu yang baru bagi mereka karena mendapat kesempatan kerja sama dengan labelValleyarms Australia yang kebetulan sudah tertarik sejak lama. “Mereka bahkan menyarankan karena roots music Nidji dari band-band Inggris sangat pas jika ditangani oleh produser yang berasal dari Inggris juga,” ungkap Ariel.
“Another masterpiece music of Nidji. Proses rekaman ini lewat proses jam session dulu pertamanya, terus dijadikan midi buat dikonsep untuk mendapatkan detail notnya, baru kemudian direkam. Salah satu lagu yang saya suka dari proses ini ada di lagu “Party Kids”. It’s a superb groove song,” ungkap drummer Adri.
Andro, bassist Nidji, mengemukakan pendapatnya tentang proses produksi album ini, “Dalam isi atau permainan bass, saya lebih sedikit layback, lebih ke nuansa memeluk musiknya daripada mengisi dengan line yang menohok. Saya mengiringi beat drum yang sudah kompleks sehingga saling berdampingan menjadi rhythm section yang rapat serta groovy. Tidak terlalu banyaknya variasi line bass itu juga dikarenakan musiknya sudah penuh diisiriff-riff dari synth ataupun gitar, sehingga tidak mengalihkan fokusnya atau tema utama lagu.”
Run-D yang bertanggung jawab terhadap departemen keyboard, synth serta ragam pernak-pernik sound yang menjadi ciri khas Nidji menjelaskan tentang sound di album Nidji ini termasuk beberapa lagu remix di album Victory. “Sebenarnya dari awal roots music saya sebagai kibordis Nidji memang berasal dari band-band new wave sepertiNew Order, A-ha dan Duran Duran. Tapi mungkin karena proses rekaman kali ini saya yang mengisi track terlebih dahulu jadi saya lebih bisa leluasa explore sound synth setiap lagu, sehingga mungkin terasa lebih kental sound-sound keyboardnya, apalagi untuk album ‘Victory’. Untuk ide remix juga bentuk konsistensi saya untuk selalu menyertai remix dari setiap album Nidji. Karena di album 1 & 2 juga ada versi remix untuk lagu “Heaven” dan “Shadow” yang kebetulan saya remix sendiri. Karena menurut saya lagu yang sukses itu adalah lagu yang banyak sekali remix version yang beredar dan bisa masuk club scene, secara club scene tidak pernah mati dari dulu hingga sekarang. Album ‘Victory’ memperkenalkan talent-talent baru seperti Massive Kontrol, MJOLNIR dan DJ Ninobali yang memiliki genre yang berbeda. Hasilnya fresh dan unik. Semoga kehadiran “Liberty Victory” bisa mewarnai musik Indonesia dari band scene dan club scene juga,” kata Run-D dengan detail.
0 komentar:
Posting Komentar