Selasa, 16 Oktober 2012

Teka-Teki Kematian Nike Ardilla

Pagi itu, Jl. R.E. Martadinata Bandung terjadi kejadian mengenaskan. Mobil Honda Genio Civic biru metallic plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah. Satu penumpang tewas pukul 06.15 itu. Awalnya Genio itu berusaha menyalip mobil merah di depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, si sopir langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak pohon dan terpental menabrak pagar beton bak sampah kantor Usaha Pribadi. Si sopir tewas seketika, 19 Maret 1995. Seandainya dia ”bukan siapa-siapa”, mungkin orang-orang sekadar menganggapnya sebagai sopir ugal-ugalan yang sedang sial. Namun, perempuan di balik kemudi mobil naas itu adalah penyanyi yang albumnya sudah terjual lebih dari 5 juta keping, ya dialah sang Diva Indonesia Nike Ardilla. Kontan itu membuat heboh masyarakat seantero Indonesia. Di internet sudah banyak tulisan tentang kisah Nike Ardilla ini. Dan, kontroversi misteri kematiannya sampai hari ini pun belum tuntas. Apakah karena Nike dalam kondisi tidak fit atau sampai muncul adanya sabotase terhadap mobilnya mengingat konon ban mobilnya lebih kecil daripada ban standar Genio Civic, sampai kini pertanyaan-pertanyaan itu belum terjawab dengan memuaskan.
Cinta Segitiga Nike-Enno Sigit & Seorang Perwira Muda
Cucu Soeharto, Enno Sigit, pernah memergoki kekasihnya,Tommy Nasution berkencan dengan Nike Ardilla. Esoknya beredar kisah kalau Enno menodongkan pistol ke muka Nike Ardilla. Tetapi sepekan kemudian, anehnya, ketika ia diberitahu kalau Nike Ardilla ditemukan tewas kecelakaan, Enno yang kemudian bermukim di London itu menjawab pendek : "Tapi bukan aku lho", Lalu siapa? 
Pergunjingan cucu Soeharto bernama Enno Sigit terlibat dibalik kematin Nike Ardilla beredar lagi dibalik haul 5 tahun kematian pelantun Seberkas Sinar di Bandung pekan silam. Ini karena kematian Nike pada 19 Maret 1995 hingga sekarang tergolong misterius. Inilah yang memicu kasak-kusuk. Bahwa dibalik kematian Nike Ardilla, sebenarnya tersimpan skandal cinta segitiga yang sungguh mengerikan antara Nike Ardilla-Enno Sigit dengan seorang perwira muda. Ditenggarai persoalan skandal inilah yang menjadi penyebab kematian Nike. Bagaimana kisah skandal itu?
Begini, sebelum Nike Ardilla tewas, ia ternyata terlibat skandal asmara dengan pacar Enno Sigit. Namanya Tommy Nasution, seorang perwira AU yang juga putra mantan Gubernur Sumatra Utara Khairudin Nasution. Ramon Tommy Benz sahabat dekat Enno menuturkan, jalinan asmara Enno dengan Tommy berjalan sekitar 6 tahun. Karena itu, terlalu berani sebenarnya bila Nike Ardilla merebut Tommy Nasution dari Enno. Namun, nah sial banget Nike Ardilla. Waktu itu saya dan Enno datang dan lihat sendiri kemesraan Nike dengan Tommy, Enno memang tidak marah, tetapi dari raut mukanya jelas ia tidak suka, kata Ramon. Maka, biarpun tak bergejolak, sebenarnya persaingan Enno dan Nike Ardilla dalam memperebutkan Tommy Nasution seperti api dalam sekam. Akhirnya kemarahan Enno semakin sulit dibendung ketika ia mendengar kalau Nike nekat memamerkan Tommy ke kalangan selebriti di Jakarta. Sebagai cucu Presiden Soeharto (yang waktu itu masih sangat kuat) adalah aib kalau dipermalukan, apalagi Cuma urusan cowok. Anehnya, Nike Ardilla terkesan sengaja melecehkan Enno. Akibatnya pergunjingan cinta segitiga Enno-Nike-Tommy pun menjadi pembicaraan kalangan selebriti Jakarta.
Maka, entah benar atau tidak, segera terdengar desas-desus kalau Enno Sigit habis "mempermak" Nike Ardilla. Tepatnya terjadi di M Club Diskotek, Blok M Jakarta Selatan. Digambarkan Enno menodongkan pistol ke muka Nike Ardilla.Kontan sang artis rebah. Pingsan. Ribut-ribut di M Club itu pun tak pelak lagi jadi pergunjingan dan perdebatan mengenai benar tidaknya.
Enno Hijrah Ke London
Boleh jadi Nike Ardilla ataupun Enno Sigit sudah melupakan pertikaian itu. Ini karena Enno harus hijrah ke London untuk belajar mode. Namun di sinilah anehnya. Saat Enno di London diberi tahu kalau Nike Ardilla diketemukan tewas menggenaskan di Bandung, serta merta Enno menjawab cukup aneh : "Tapi bukan saya lho", Lalu siapa? Jawaban itu mengandung sejuta penafsiran.Apalagi dibalik kematian Nike itu pun akhirnya muncul aneka versi.
Versi resmi polisi, tak diketemukan unsur kesengajaan atau upaya pembunuhan. Sehingga penyelidikan pun dihentikan. Polisi bilang, tidak ada upaya kesengajaan penghilangan nyawa seseorang. Yang ada, kecelakaan murni. Kematian Nike murni dinyatakan sebagai Human Error. Kalau versi desas-desus, tak pelak lagi mulut-mulut usil pun segera melayangkan tudingan adanya keterlibatan Cucu Soeharto. Cuma karena waktu itu Soeharto sangat kuat, maka pers pun tidak berani berspekulasi. Anehnya sejumlah artis yang pernah menggunjingkannya pun, semuanya ikut tutup mulut.
Lalu apa tanggapan Ibunda Nike ketika Enno Sigit sering disebut-sebut sebagai faktor penyebab kematian Nike? "Iya banyak yang bilang begitu, tapi itu mungkin sudah taqdir saja. Sudah takdir Nike begini. Mungkin Ibu terlalu sayang sama dia ya. Mungkin sama Tuhan diambil dari saya. Sekarang mau gimana,sudah takdir kan?"ujarnya dengan nada rendah dan menangis sesenggukan.
Misteri Hard Top Merah
Yang mencurigakan dibalik kematian Nike Ardilla yakni munculnya legenda Hard Top merah yang tiba-tiba memepet mobil Nike. Anehnya versi resmi yang dilansir polisi, tak ada cerita Hard Top. Yang ada mobil Taft yang melaju dari depan yang menyebabkan mobil Genio yang dikemudikan Nike terpelanting lalu menabrak tembok. Bagaimana dengan teka-teki Hard Top yang menurut sejumlas saksi mata tampak dikemudikan lelaki berambut cepak? Hingga kini pun misteri Hard Top merah itu masih menjadi teka-teki. Sejauh mana kemungkinan Enno Sigit berada dibalik kematian Nike Ardilla? Atau apakah benar saat meninggal Nike itu dalam keadaan mabuk? A Hon, produser Nike dari Music Plus membantah keras. "Nggak, nggak... Nike tak pernah mabuk" kata A Hon. Sampai di sini seperti biasa, bila menyangkut megaskandal keluarga Cendana, tragedi ini pun seperti puisi.Indah tak ada pelaku.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More